Minggu, 30 Januari 2011

kenakalanku

Jumat, 28 Januari 2011
Bolehkah?
Ini sebuah kesalahan yang pasti akan dapatkan balasan dihari kemudian, dosa yang harus ditebus dengan kebaikan atau dengan janji untuk tidak mengulangi lagi higga raga ini menyatu dengan bumi. Ya Allah... hinanya diri ini saat tak mau menyadari kehilafan-kehilafan diri yang kadang enggan merenggang dari segala gerak.
Bukan melarang, tapi menjaga, bukan tak boleh tapi belum boleh? Itu yang aku tahu tentang keagunganMU ya Rabb. Satu dari setumpuk rasa sayangMU pada semua abdi yang Kau cipta.
Sekarang,, Sekejap saja.. ijinkan aku melihat matanya, mencari sedikit kebenaran yang mungkin ia sembunyikan, ijinkan aku menyentuh hatinya menilik setitik rasa yang ia punya, ijinkan aku tersenyum untuknya melepas kebekuan yang slalu ku pendam dalam-dalam, ijinkan aku menghamburkan kata yang mungkin bisa ia dengar,, ijinkan aku menitipkan sepenggal kenakalan agar Kau ingatkan aku dengan kasihMU. Dan... sampaikanlah sebaris salam untuknya....
Ya Allah...
Kau adalah sebaik-baik penjaga, dan Kau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang (QS. Yusuf:64)

saat kau terbaring lemah

Tetap kulihat semangat itu dalam redup matamu, remang. Namun penuh wibawa dalam gurat wajah tua yang tak pernah padam oleh lelah..
Masih kulihat senyum itu dalam sisa tangis yang tak urung reda terekam butiran peluh, menjadi peneduh jiwa-jiwa rapuh yang gemar mengeluh.
Slalu kulihat rona indah yang tak pernah punah meski lara menyapa, merayap saat sekejap kau terlelap diatas permadani usang, dan tak mampu berucap ketika terjaga di sela-sela aura manja tanpa daya.
Ku dengar gelegar berpendar dari pilar-pilar ketenangan yang slalu ada di dirimu, tetap berpijar diatas kesederhanaan abadi yang slalu kau ajarkan pada diri ini dengan butiran iba yang tak pernah dan tak bisa ku hitung.
Terasa tidak biasa, saat kepiluan-kepiluan itu menyapa raga yang dulu jaya di bawah sengatan raja siang yang membuatmu mengucurkan tetesan letih. Jaya diatas tajamnya lantai dunia, penuh krikil yang kadang jadi penghalang langkah sucimu mengarungi hidup ini. Jaya diantara kasih Illahi yang tak henti membanjiri hari-harimu dengan aliran anugrahNYa yang tak terhingga. Dan jaya di antara kegigihan melintasi sekilas ujian hidup yang menempamu menjadi hambanya yang lebih berarti..
Bapak.... Maafkan...
Aku tak bisa berbuat apa-apa untuk semua yang kau rasa, Kalau boleh meminta ku ingin menggantikanmu di tempat itu, ya... kalau saja yang sedang merintih perih itu aku, kalau saja yang sedang menjerit sakit itu aku, kalau saja itu aku???
Dengarkan... meski remang aku akan menyalakan setitik sinar untuk harimu, aku akan slalu menghiasi malammu meski tak seindah permata atau seelok mutiara. Karna hanya sebaris doa yang ku punya... deritamu deritaku..
Yakinlah.. Allah ada untukmu, untuk kita...
Bapak... ku yakin kau kuat,,, bertahanlah untukku, untuk adek yang suka menghadirkan tawa, untuk ibu yang tak pernah berhenti menangisimu, untuk ibu yang tak pernah jauh darimu, untuk belahan jiwamu yang slalu setia menemani, untuk ibu yang inginkan kau ada hingga tua.. bertahanlah.... Bertahanlah untuk kita, dan untuk semua cita dan cinta yang kau bina..
Aku janji,, akan mengajakmu melihat bintang di laur sana, menyaksikan bulan yang benderang seindah harapanmu. Mengajakmu menapaki bumi melewati puing-puing sendu yang tlah lalu..
Kau yang memintal selembar asa untukku, kau yang menyusun doa untukku, kau yang membangun keberanian untukku, kau yang menanam kejujuran padaku, kau yang memupuk kesabaran di diriku dan kau pula yang menumpuk ketabahan.........
Maka.... kau jua yang harus menuai semua, kelak,,,, ketika aku benar-benar dewasa, tak lagi manja,, ketika cahaya menerpaku dengan sinarnya yang gilang gemilang....
Aku akan menghadirkan senyum terindah untukmu,,,, untuk ibu.... untuk kita,,,,,

(RSUD Batang, 29 Desember 2010)

Rabu, 26 Januari 2011

canda di sela ketegangan

aku lihat senyum itu,, katamu ayu,, tapi tak bisa luapkan banyak hal yang menekan keadaan. Saat senyum itu berhambur laiknya gaung di lereng gunung yang urung menggema di antara pepohonan... lumut-lumut tak berdaun melambai ikut meramaikan suasana hiruk, jamur-jamur menerjang galah berantakan yang di kacaukan si bayu...
kau tersenyum kecut, bukan tawa hinaan. Itu gurauan?? sedikit berlebihan, namun tuangkan kegelian yang kan terkenang. Hari ini takan terulang hingga pagi atu petang datang,kelak kita merindukan ini....
Sebentar....
Lihat teman, gendongan besar di punggung hampir tak kelihatan, pikulan di pundakpun tak tampak,hhfff sedikit melegakan. Motivasi penuh visi tanda ketulusan hati yang meluncur tanpa alur.
Dengar teman... semut rang-rang ikut girang, dan si kumbang berdendang riang untuk kita??
Rasakan teman... daun-daun menyentuh lembut, berbisik lirih dan melirik kian kemari,,, sepertinya mereka iri dengan kita,,,iya,,,
pantas saja,,, diantara kepungan-kepungan kegalauan yang tak kunjung terbang kita masih bisa berbagi tawa dan tak lupa dengan setumpuk peluh yang mengikat jari-jari,tak lupa dengan kewajiban luar biasa yang akan membawa kita menjadi manusia wibawa nan bersahaja..^_^ dan tak lupa.. ini semua adalah anugrang Yang Kuasa,, Allah rabb kita
disini.. di tempat ini... cerita,tawa dan duka terekam,disini jejak-jejak kaki kita terlukis. Disini pula bayang-bayang kita melenggang...
disini,,, di kampus kita,PGSD tercinta

(untuk teman2 yang tak pernah jemu dengan kesederhanaan tempat ini)
trimakasih teman...

Senin, 24 Januari 2011

APA

Hitam, kelam, dalam, padam, dan bla bla bla... apa yang ada dalam benak tak tampak.. semarak riak hanya sejenak dalam barak-barak, seperti semut yang tak betah mengintai gula, seperti ikan yang tak tahan di daratan, seperti para penghuni bumi yang hanya bisa bermimpi dalam angan yang tak pasti. Sepertinya semua ini memang tak ada dan tak nyata,,, tak seperti bara di atas tungku?seperti semburat pancaran senja di atas anak sungai?bukan...Seperti pelangi atau aurora di kutub sana?bukan juga.. seperti sesuatu yang tak bisa terlukiskan oleh goresan indah di atas kanvas atau rentetan sejuta kata hasil karya tarian si pena. Ya,,, mungkin seperti itu
“seperti...” kenapa ada begitu banyak kata seperti?padahal ini bukan gambaran sebuah kemiripan. Apa ini perbandingan? Tampaknya iya.. kenapa perbandingan itu ada? Jika ia buta pasti tak bisa jadi pembeda, jika ia indah pasti tak akan menghadirkan tangis, jika ia misteri pasti tak akan ada yang tau dan merasakan betapa berharganya bisa memiliki.
“Anugerah...” tepat. Ia adalah anugrah yang tak bisa tergambarkan oleh padu padan warna yang luar biasa, tak bisa teruraikan oleh ribuan kalimat yang penuh makna, dan tak bisa terungkap oleh alunan nada yang penuh simfoni syahdu. Ia menghampiri tiap jiwa yang punya rasa dan asa, ia ada untuk semua raga.
Ya.... dialah c i n t a

Minggu, 23 Januari 2011

Aksi Jari

menulis,,
tidak ada yang menarik untuk di tulis,tak ada yang indah untuk di tulis, tapi aku tetap mencoba menulis, entah apa yang ku tulis berharap tulisan itu menghadirkan perubahan setidaknya untukku. untuk orang lain?ya... mungkin,,,, tapi apa ada yang bisa berubah karena kata-kata dari seseorang yang bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa,,,??
ciut....
raga kecil ini bertambah kalut, saat jari-jarinya beraksi tanpa kendali, tak ada yang peduli bahkan senyum sinis kadang menghampiri,,, namun seolah tak peduli jari-jarinya trus beri janji.. seolah ia bisa genggam pelangi...