Jumat, 13 April 2012

tombak bangsa

Profesional, islami, berkompetensi

Guru adalah profesi yang memerlukan keahlian khusus. Guru sebagai tenaga pendidik berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dan dinamis. Ia mempunyai komitmen profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan, memberi tauladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Menurut Pindarta dalam syarifudin (2007) untuk memperkuat profesinya seorang pendidik perlu memiliki sikap suka belajar, mengetahuai cara belajar, memiliki rasa percaya diri, mencintai prestasi tinggi, memiliki etos kerja produktif dan kreatif, serta puas terhadap kesuksesan yang dicapai dan berusaha meningkatkannya.
Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kinerjanya dan layak disebut sebagai guru profesional. Namun, profesional secara umum belum bisa menjamin keberhasilan guru yang mengemban amanat mendidik dan membimbing siswa, tidak hanya menjadi siswa yang cerdas secara intelektual tapi juga memiliki kecerdasan sosial, dan kecerdasan religi. oleh karenan itu profesionalisme harus di lengkapi dengan pola-pola akidah yang mampu menopang guru menjadi figur yang religi dan mengantarkan peserta didik pada kecerdasan secara untuh.

beberapa hal perlu diperhatikan untuk bisa menjadi guru yang profesional dan islami
1.Cerdas, dengan kecerdasan yang dimiliki oleh seorang guru maka ia akan dengan mudah membawa anak didiknya pada pengetahuan yang luas sehingga siswa memiliki kompetensi pada jenjang selanutnya
2.Ikhlas, yaitu apa dilakukan guru sebagai tenaga pendidik tidak semata-mata untuk menambah pundi-pundi kantong/menghasilkan uang tetapi ikhlas membibing generasi bangsa yang berkarakter serta menjadi anak yang soleh dan soleha
3.Tuntas, yaitu menyampaikan materi secara keseluruhan dan memberikan pemahan- pemahaman yang kaffah (menyeluruh) tidah sepotong-potong
4.jujur, Guru sebagai human modeling (manusia model) tentu memiliki pengaruh yang sangat setrategis dalam mempengaruhi karakter siswa. Kejujuran yang ditampilkan guru menjadi harta berharga menghadapi masa depan yang kian rawan dengan kecurangan. Jujur, dengan penampilan, ucapan, dan tindakan.
5.syukur, Segala hal akan sia-sia belaka bila tak diiringi dengan rasa syukur. tak semua kesulitan yang dihadapi adalah petaka. maka syukur menjadi pawang akan bertambah atau berkurangnya sebuah kenikmatan di kemudian hari. Pekerjaan mulia sebagai seorang guru harus di syukuri dengan segala kelebihan dan kelemahannya.

Bekal selanjutnya yang cukup penting adalah ilmu pedagogik,didaktik, dan metodik. Ilmu pedagogik ialah ilmu seorang guru bagaiman ia membesarkan dan mengasuh anak. Ilmu didaktik ialah ilmu tentang hal ikhwal bagaiaman ia membuat persiapan mengajar. Dan ilmu metodik ialah ilmu tentang hal ikhwal cara mengajarkan ilmu tertentu seperti kesenian, menyanyi, menggambar, dan pekerjaan tangan. Ketiga hal tersebut harus meresap dalam diri seorang guru dan menjadi salah satu senjata ampuh menumpas kebodohan bangsa.

Terakhir, hala utama yang harus mengiringi guru adalah empat kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, profesiaonal. Empat karakter tersebut di uraikan menjadi poin-poin penting yang wajib di laksanakan guru dalam pembelajaran.
1.Pedagogik, terbagi menjadi tujuh komponen yaitu:
a.Menguasai karakteristik peserta didik
b.Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
c.Pengembangan kurikulum
d.Kegiatanpembelajaran yang mendidik
e.Pengembangan potensi peseta didik
f.Komunikasi dengan peserta didik
g.Penilain dan evaluasi
2.Kepribadian, kompetensi tersebut teruai menjadi tiga poin
a.Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
b.menunjukan pribadi yang dewasa dan teladan
c.Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, dan rasa bangga menjadi guru
3.Sosial, terbagi menjadi dua bagian
a.bersikap, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
b.Komunikasi dengna sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua, peserta didik, dan masyarakat.
4.Profesional, juga terurai menjadi dua bagian
a.penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
b.mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif.

Guru adalah manusia biasa yang memiliki kelemahan dan segala fitrah yang melekat seperti manuasia pada umumnya. Bukan hal yang menggemparkan ketika seorang guru melakukan tindakan-tindakan ekstrim yang tak biasa. Namun, akan menjadi sebuah kenistaan ketika figur guru tak lagi menjadi pembangun, duduk sama rendah bersama peserta didik menyebulkan asap rokok, berlomba dengan peserta didik mengejar gemerlap dunia.
Tidak ada yang sempurna, berusaha menjadi yang lebih baik adalah satu dari sejuta jalan melirik kesempurnaan. agar esok lebih baik dari hari ini....
karena, guru adalah tombak bangsa,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar