Jumat, 30 Desember 2011

Kaleidoskop

Si pelaku drama luar biasa dalam dunia nyatapun tak tahu alurnya... berjalan begitu saja tanpa jeda untuk merubah cerita yang terus mengalir sederas air... kaget iya.. terkejut apalagi... episode-episode yang telah tayang benar-benar tak terbayang sebelumnya.
Tersenyum... sekarang tersenyumlah,,,, sedikit saja, simpan sisanya untuk esok atau lusa... karena tak tahu kelanjutannya...
Dan benar adanya, saat tanya melintas dengan keluguan...
hanya bisa menggelangkan kepala, untuk satu hal yang dianggap tak begitu penting, padahal cukup penting,,, bahkan tersenyum kecut mendengar celotehan yang tak perlu didengarkan.

Berjalan lagi seperti mula adanya, di rel takdir yang telah digariskan.
hey,,, lihat,,,, disini, di ujung daratan penuh kejutan, melewati nadi kota untuk tepi lautan dengan polutan yang memekakan. perjalanan ini melelahkan tapi tidak meletihkan,,, kemudian tawa pecah, melambai mengukir terang ditengah kepekatan waktu, berjibaku dengan ini dan itu yang mau tak mau akan segera berlalu...
Lalu setumpuk tanya lagi...
apakah hari-hari ini akan berlalu dengan begini saja. Setelah cerita itu ada dengan tanpa satu hal yang membuat tersentuh atau terkesan dengan cerita itu. Setelah berjalan sekian jauh dijalan yang sama????
Apakah pernah merasa jenuh, berfikir untuk mengakhiri cerita ini, dan membuat cerita baru yang lebih mengharu biru??? ya... jawabnya pasti IYA.....??
sederet kisah itu nyata tapi akan segera menjadi kisah fiktif tanpa rekayasa seperti melodi saat dunia tak mengeluarkan suara, tidak ada yang menakjubkan karena memang hanya se-sederhana dongeng bocah-bocah kocak. rona indah dalam bingkai ukhuwah hanya sekelumit bumbu disela keajaiban yang tak sengaja terhirup bersama anugrah untuk semua penghuni bumi.
tidak akan terpaku saat tahun berganti masa, tidak pula dirundung bingung atau bimbang, olala.... tapi ada butir bening di sudut mata... tangiskah??? entah, apa artinya???si pemilik matapun tak tahu kenapa, mungkin takut jika tak bisa bersua...
Sudahlah... lupakan saja, kilau pelangi akan segera tiba bersama sejarah baru... mendengarkan suara hati adalah kata terbijak untuk melangkah lagi, mengiringi detak jantung dan kerlip mata, sekarang, esok, lusa, dan seterusnya,,,,
Kelak... yang tidak mau belajar dari sejarah ditakdirkan untuk mengulangi lagi, beruntung jika sejarah itu gemilang, maka malanglah... jika sejarah itu kusut tak layak disandang...
Sekarang....
di sini seperti ini,,, boleh, jika kau ingin tahu, tapi tak apa kalau tak mau puduli...
di sana seperti itu,,, seperti apa?? tak bisa menerka bila tak ada berita.. jika boleh meminta? sekedar saja kirimkan suara... atau sebaris doa.. “baik-baiklah dengan tugasmu,,,,”
agar kelak ada kaleidoskop lagi.... ^_^
tentang tahun yang sudah dilewati.........^_^
ya lek.....???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar