Tetap kulihat semangat itu dalam redup matamu, remang. Namun penuh wibawa dalam gurat wajah tua yang tak pernah padam oleh lelah..
Masih kulihat senyum itu dalam sisa tangis yang tak urung reda terekam butiran peluh, menjadi peneduh jiwa-jiwa rapuh yang gemar mengeluh.
Slalu kulihat rona indah yang tak pernah punah meski lara menyapa, merayap saat sekejap kau terlelap diatas permadani usang, dan tak mampu berucap ketika terjaga di sela-sela aura manja tanpa daya.
Ku dengar gelegar berpendar dari pilar-pilar ketenangan yang slalu ada di dirimu, tetap berpijar diatas kesederhanaan abadi yang slalu kau ajarkan pada diri ini dengan butiran iba yang tak pernah dan tak bisa ku hitung.
Terasa tidak biasa, saat kepiluan-kepiluan itu menyapa raga yang dulu jaya di bawah sengatan raja siang yang membuatmu mengucurkan tetesan letih. Jaya diatas tajamnya lantai dunia, penuh krikil yang kadang jadi penghalang langkah sucimu mengarungi hidup ini. Jaya diantara kasih Illahi yang tak henti membanjiri hari-harimu dengan aliran anugrahNYa yang tak terhingga. Dan jaya di antara kegigihan melintasi sekilas ujian hidup yang menempamu menjadi hambanya yang lebih berarti..
Bapak.... Maafkan...
Aku tak bisa berbuat apa-apa untuk semua yang kau rasa, Kalau boleh meminta ku ingin menggantikanmu di tempat itu, ya... kalau saja yang sedang merintih perih itu aku, kalau saja yang sedang menjerit sakit itu aku, kalau saja itu aku???
Dengarkan... meski remang aku akan menyalakan setitik sinar untuk harimu, aku akan slalu menghiasi malammu meski tak seindah permata atau seelok mutiara. Karna hanya sebaris doa yang ku punya... deritamu deritaku..
Yakinlah.. Allah ada untukmu, untuk kita...
Bapak... ku yakin kau kuat,,, bertahanlah untukku, untuk adek yang suka menghadirkan tawa, untuk ibu yang tak pernah berhenti menangisimu, untuk ibu yang tak pernah jauh darimu, untuk belahan jiwamu yang slalu setia menemani, untuk ibu yang inginkan kau ada hingga tua.. bertahanlah.... Bertahanlah untuk kita, dan untuk semua cita dan cinta yang kau bina..
Aku janji,, akan mengajakmu melihat bintang di laur sana, menyaksikan bulan yang benderang seindah harapanmu. Mengajakmu menapaki bumi melewati puing-puing sendu yang tlah lalu..
Kau yang memintal selembar asa untukku, kau yang menyusun doa untukku, kau yang membangun keberanian untukku, kau yang menanam kejujuran padaku, kau yang memupuk kesabaran di diriku dan kau pula yang menumpuk ketabahan.........
Maka.... kau jua yang harus menuai semua, kelak,,,, ketika aku benar-benar dewasa, tak lagi manja,, ketika cahaya menerpaku dengan sinarnya yang gilang gemilang....
Aku akan menghadirkan senyum terindah untukmu,,,, untuk ibu.... untuk kita,,,,,
(RSUD Batang, 29 Desember 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar